Penerapan Teknologi Berbasis Analog
Pada dasarnya, teknologi pengendali dibagi menjadi 2, yakni:
Teknologi analog, adalah suatu bentuk perkembangan teknologi
sebelum adanya perkembangan teknologi digital. Pada dasarnya, analog
merupakan perkembangan teknologi yang masih menggunakan sistem manual,
atau belum sepenuhnya dapat bekerja secara otomatis. Teknologi analog
pada dasarnya hanyalah alat yang sederhana dengan program yang tertentu
saja.
Pada teknologi analog, gambar dan suara diubah menjadi gelombang
radio, maka teknologi digital menkonversi gambar dan suara menjadi data
digital yang terdiri dari angka 1 dan 0. Dengan teknologi digital ini,
gambar yang ditampilkan memiliki kualitas warna yang lebih natural dan
resolusi yang lebih baik, tidak pecah atau turun kualitasnya jika gambar
ditampilkan di layar yang besar.
Berbagai alat yang banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan
merupakan alat yang sudah digunakan seperti televisi, radio, komputer,
dan telepon. Berbagai alat tersebut pada mulanya ditemukan dengan
memakai sistem yang berbasis analog, tapi karena adanya perkembangan
teknologi dan penemuan teknologi digital sehingga membuat alat-alat
sederhana seperti yang disebutkan di atas tersebut menjadi semakin
canggih karena sekarang pengoperasiannya menggunakan sistem berbasis
digital.
Sistem-sitem digital memberikan tiga keuntungan atas sistem-sistem analog yaitu;
1) Sangat mengurangi jumlah data yang diperlukan untuk memproses, menyimpan, meng-display, dan mengirim informasi
2) Bisa mereproduksi data dengan tidak terbatas jumlahnya tanpa pengurangan kualitas
3) Bisa dengan mudah memanipulasi data dengan presisi tinggi.
Teknologi digital menggunakan sistem bit dan bite, untuk menyimpan
dan memproses data, sistem digital mempekerjakan sejumlah besar switch
listrik mikroskopis yang hanya memiliki dua keadaan atau nilai. Switch
biner ini bisa dalam keadaan on atau off, satu atau nol, ya atau tidak,
hitam atau putih.
Memasuki abad ke 21 ini, teknologi berkembang semakin pesat. Sesuatu
yang tampaknya mustahil di masa lalu, menjadi sesuatu yang nyata
sekarang ini. Contohnya seperti komputer, televisi 3D, dan lain-lain.
Sekarang ini semua alat-alat canggih dapat dinikmati. Kemajuan teknologi
benar-benar menjadikan hidup lebih mudah. Semua itu bisa terjadi karena
adanya ilmuwan yang menemukan teknologi-teknologi canggih tersebut.
Mereka mencari informasi dan mempelajari dengan sangat detail informasi
yang dapat mewujudkan impian mereka yang akhirnya sekarang dapat
dinikmati, yakni teknologi. Perkembangan teknologi juga membawa hal
baru, yaitu revolusi komunikasi. Hal itu dikarenakan, perkembangan
teknologi yang bisa dikatakan paling pesat adalah perkembangan di dalam
bidang komunikasi.
Penemuan-penemuan seperti telepon, mesin faks, telepon selular,
scanner, dan lain-lain adalah alat-alat yang membantu menciptakan
hubungan komunikasi yang lebih mudah antar sesama manusia. Kita dapat
dengan mudah menghubungi orang lain yang berjarak ribuan kilometer
jauhnya hanya dengan mengangkat gagang telepon dan menekan nomor
teleponnya. Hidup pun terasa lebih mudah. Akan tetapi, segala kemudahan
itu jangan sampai membuat kita terlena. Kita harus tetap menjaga hal-hal
yang menjadi privasi kita. Lagi-lagi teknologi memerankan peranan
penting di sini.
Teknologi membantu kita menjaga hal-hal privasi kita. Misalnya
menjaga komputer kita agar tidak bisa dibuka oleh sembarang orang.
Teknologi melakukannya hanya dengan password. Password yang bekerja
melindungi sesuatu atau apapun itu sekarang juga semakin berkembang.
Dari yang hanya berupa kombinasi huruf, angka, dan simbol sampai
sekarang telah ditemukan password yang menggunakan sidik jari atau
retina mata, yaitu password yang menggunakan sensor, atau dinamakan
Biometric System. Biometric System dapat dikategorikan sebagai teknologi
digital. Teknologi yang sekarang ini benar-benar sedang berkembang
pesat. Dikarenakan dalam dunia yang analog yang kita jalankan sekarang,
kita terus menuntut kebutuhan yang sepertinya sudah sulit dipenuhi oleh
teknologi analog, untuk itulah teknologi digital dikembangkan.
Teknologi digital dalam komunikasi adalah hal yang sangat penting.
Dalam bidang komunikasi, teknologi digital berkembang dengan menggunakan
spektrum elektomagnetik yang merupakan gabungan dari frekuensi
magnetik, gelombang radio, sinar X, gelombang cosmic, infrared, cahaya,
gelombang radio, dan gelombang mikro. Dari situlah televisi, radio,
komputer, dan lain-lain dapat tercipta. Komunikasi digital banyak
membawa manfaat bagi kehidupan manusia. Contohnya adalah kemampuan
komputer yang semakin canggih yang dapat membantu kita dalam
beraktivitas. Selain itu integritas yang tinggi ketika mentransfer
sebuah data melalui transmiter seperti satelit, telepon, dan lain-lain.
Walaupun membawa banyak manfaat, tentu memiliki sisi buruk juga.
Begitu pula dengan komunikasi digital. Contoh sisi buruk yang bisa
dikatakan fatal adalah Error. Error disini adalah kesalahan yang
ditimbulkan dari alat-alat teknologi. Teknologi digital pun pasti sangat
mengkhawatirkan apabila alatnya sudah error, karena dari situ
kemungkinan untuk rusak sangatlah besar. Selain itu dengan adanya
teknologi digital, kecendrungan orang-orang untuk melupakan teknologi
analog sangatlah besar. Oleh karena itu, penemuan-penemuan yang dulunya
sangat berarti, kini sudah tidak mendominasi.
Yang pasti, teknologi digital akan terus berkembang. Pada masa yang
akan datang, perkembangan teknologi ini dipengaruhi tiga hal, yaitu
transisi digital, konvergensi jaringan, dan infrastruktur digital.
Konsep Dasar Analog
PENGERTIAN TEKNOLOGI BERBASIS ANALOG
Konsep Dasar Analog
Sinyal analog muncul ketika bentuk gelombang fisik seperti akustik atau gelombang cahaya diubah menjadi sinyal elektrik. Analog
dapat diartikan sebagai suatu format dari proses komunikasi dengan
media elektronik yang proses pengiriman informasinya bergantung pada
gelombang elektromagnetik, dan memiliki variabel yang bersifat countinue
atau berkelanjutan. Proses pengiriman sinyal dalam teknologi yang
berbasis analog disampaikan dalam bentuk gelombang.
Dapat
diambil contoh ketika seseorang sedang menelepon, maka proses
menyampaikan suara yang merambat dari satu orang ke pendengarnya melalui
media telepon tersebut, akan dirambatkan melalui gelombang. Kemudian,
ketika media yang digunakan dapat menerima gelombang suara yag
dihasilkan oleh pembicara, maka gelombang tersebut akan ditransferkan
kembali menjadi getaran suara, sehingga orang yang menerima telepon
dapat menangkap apa yang dikatakan oleh lawan bicaranya dari pembicaraan
yang tengah berlangsung tersebut.
Contoh alat yang mengandalkan sistem analog antara lain adalah :
Telepon
Faksimile
Interkom
Remot TV
Radio
CONTOH PENERAPAN TEKNOLOGI PENGENDALI
BERBASIS ANALOG
Teknologi Pengendali Berbasis Analog
Cara Kerja Kamera Konvensional (Non Digital)/Analog
Kamera
adalah alat perekam gambar. Arti dari kamera sebenarnya adalah kamar,
maksudnya: kamar gelap, diambil dari bahasa Italia ”camera obscura” yang
artinya kamar gelap (dark chamber). Dan memang ruang dalam kamera itu
sangat gelap. Sejarah penciptaan kamera sangat panjang dan melibatkan
banyak penemuan dan penemu perintis.
Komponen utama kamera adalah:
1. Photographic lens
2. Lens holder
3. Diaphragm
4. Focal plane shutters
5. Photographic film
6. Strap hole
7. Shutter release
8. Film Speed scale
9. Expose counter
10. Viewfinder
11. Flash socket
12. Focus ring
Pada
awalnya kamera tidak menggunakan klise (negatif). Artinya citra gambar
langsung direkam pada sebuah lempengan. Umumnya lempengan yang digunakan
adalah kaca yang sudah dilapisi campuran yang sensitif terhadap cahaya.
Campuran pertama yang digunakan adalah kapur dan perak. Tentu saja
hasilnya sangat jauh berbeda dengan hasil pemotretan masa kini. Kodak
kemudian berhasil menciptakan teknik pemotretan langsung diatas kertas
walau masih belum menggunakan klise.
Kini
teknik kamera konvensional (juga biasa disebut kamera analog,
membedakan dari kamera digital) menggunakan film yang dibuat dari lembar
plastik (selulosa) yang dilapisi emulsi garam perak halida yang sangat
peka terhadap cahaya. Dan disimpan dalam tabung kedap cahaya.
Cara kerja:
Cara kerja:
Sewaktu
tombol ditekan maka diafragma akan terbuka seketika. Pantulan cahaya
dari benda yang ada di depan kamera masuk lewat celah diafragma itu dan
menembus hingga lempengan film yang sangat peka cahaya.
Diafragma
menutup secara otomatis dan tiba-tiba. Cahaya yang masuk membakar
lempengan film. Cahaya terang akan membuat lapisan film terbakar
(gosong) sedang cahaya gelap pada dasarnya tidak membakar lapisan.
Proses selanjutnya ”CUCI” lembaran film terhadap sisa pembakaran. Hasil
dari proses ini adalah : klise / negatif. Pada proses ini "arang sisa
pembakaran" terbuang sehingga lapisan film menjadi putih / transparan.
Sedang yang tidak terbakar tetap hitam.
Selanjutnya
adalah mentransfer film (negatif) ke atas kertas foto (positif) atau
"CETAK". Istilah proses ini macam-macam: Calotype/Ambrotyp/Tintype/
Ferrotyping dsb. Proses ini harus dilakukan di ruang gelap, karena
adanya cahaya akan mempengaruhi proses trasfer tersebut. Kertas yang
digunakan adalah kertas foto khusus yang dilapisi senyawa ferro.
Beda
foto hitam putih dan foto berwarna adalah terletak pada film-nya. Film
untuk foto hitam putih hanya terdiri satu lapis senyawa garam perak
halida. Sedang film berwarna terdiri minimal 3 lapis. Dimana
masing-masing lapis terdiri dari campuran (komposisi kimia) yang
berbeda.
Teknologi digital, adalah teknologi yang tidak lagi
menggunakan tenaga manusia, atau manual. Tetapi cenderung pada sistem
pengoperasian yang otomatis dengan sistem komputerisasi atau format yang
dapat dibaca oleh komputer. Teknologi digital pada dasarnya hanyalah
sistem penghitung yang sangat cepat yang memproses semua bentuk-bentuk
informasi sebagai nilai-nilai numeris.
Sumber : http://pengertian-analog-dan-digital.html
Sumber : http://pengertian-analog-dan-digital.html
Konsep Dasar Digital
A. PENGERTIAN TEKNOLOGI BERBASIS DIGITAL
· http://blog.politekniktelkom.ac.id/30110436/2013/01/18/cara-kerja-kamera-analog-dan-digital/
Kesimpulan :
PERBEDAAN TEKNOLOGI BERBASIS ANALOG DAN DIGITAL
Konsep Dasar Digital
Sistem digital merupakan bentuk perkembangan dari sistem analog. Sebuah sistem digital menggunakan urutan angka untuk mewakili informasi, dan tidak seperti sinyal analog, sinyal digital bersifat noncontinuous. Secara
garis besar, sistem digital memiliki kode dalam bentuk binary, yang
besar atau kecil nilainya diukur oleh jumlah bit, atau yag disebut juga
dengan bandwidht, karena jumlahnya (bit) akan berpengaruh pada akurasi daripada sistem yang berbasis digital.
Contoh alat yang mengandalkan sistem digital antara lain :
MP3 Player
DVD Player
Kamera digital
Internet
Sinyal
digital, analog, dan tentu saja peralatan yang berkaitan, pada umumya
tidak saling kompatibel. Hal ini mengharuskan hubungan antara analog ke
digital dan digital ke analog yang membutuhkan proses konversi. Ini akan membatu kita menggunakan peralatan yang berbasis analog dan digital dalam keseluruhan sistem komunikasi.
CONTOH PENERAPAN TEKNOLOGI PENGENDALI
BERBASIS DIGITAL
Teknologi Pengendali Berbasis Digital
Prinsip dan Cara Kerja Kamera Digital
Kamera digital menggunakan proses elektronik dan menyimpan gambar hasil pemotretan pada sebuah kartu (memory card).
Hasil foto bisa dilihat secara langsung secara digital tanpa harus
melalui proses pencetakkan terlebih dahulu. Sampai sekarang cara kerja
kamera modern masih dikembangkan oleh setiap produsen kamera.
1. Kamera Saku (Point and Shoot Camera)
Kamera
Point and Shoot Camera paling banyak digunakan orang karena mudah
pemakaiannya dan relatif murah. Kamera ini dirancang untuk mereka yang
kurang menyukai kontrol manual atau kata lain serba otomatis. Kamera ini
mempunyai fasilitas yang menarik antara lain :
a. Optical zoom
Yaitu fasilitas pembesaran gambar yang dilakukan dengan kombinasi reposisi lensa.
b. Digital zoom
Yaitu
failitas pembesaran gambar yang dilakukan secara digital. Proses ini
sebenarnya hanya berupa proses crooping dan pembesaran menggunakan
software internal kamera. Zoom ini mengakibatkan gambar menjadi kabur
(blur).
c. Resolusi sampai dengan 3,1 mega piksel
Media bidik bisa berupa lensa konvensional. LCD, atau merupakan kombinasi keduanya
2. Kamera Digital SLR (Single Lens Reflex)
Resolusi
terendah yang dimiliki kamera digital SLR (Single Lens Reflex) adalah
5,1 megapiksel. Seperti halnya pada kamera SLR analog, kamera digital
SLR juga memiliki kualitas gambar terbaik karena menggunakan lensa optik
dan sistem kendali manual. Selain kendali yang diberikan secara manual,
kamera ini juga memiliki sistem kendali otomatis yang dibantu oleh
mikro prosesor yang cukup canggih.
Kamera
digital bertipe SLR ini, seperti halnya kamera SLR analog, juga
menggunakan lensa yang bisa dilepas dan diganti dengan lensa berdiameter
lebih besar atau lebih kecil sesuai kebutuhan. Selain itu, penempatan
tombol dan fungsi dasar kedua kamera digital ini tidak banyak berbeda.
Komponen dasar kamera ini bisa dilihat pada gambar. Ada 2 hal yang harus
diperhatikan dalam menggunakan kamera digital SLR, yaitu lensa dan
blitz.
KOMPONEN KAMERA:
a. LENSA
Lensa
adalah media penyaring pertama pada saat kita memindai gambar untuk
disimpan. Karena itu pengetahuan dasar tentang lensa kamera digital
sangat perlu. Lensa kamera saat ini didiesain menggunakan komputer untuk
meningkatkan akurasi. Untuk menambah ketajaman lensa, pada lensa ini
dilapisi cairan kimia tertentu.
Berikut ini beberapa jenis lensa yang digunakan pada kamera digital SLR:
1) Lensa Standar
2) Lensa Wide Angle (sudut Lebar)
3) Lensa Tele
4) Lensa Zoom
5) Lensa Makro
b. PEMBIDIK KAMERA
Perangkat
pembidik kamera adalah jendela kecil untuk melihat komposisi gambar
yang akan dipotret untuk melihat komposisi gambar yang akan dipotret.
Satu hal yang penting dalam perangkat pembidik ini, yaitu akurasi.
Setiap jenis perangkat pembidik mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pada
kamera digital, ada tiga jenis perangkat pembidik yaitu :
1) Pembidik Optik Paralel
2) Pembidik LCD (Liquid Crystal Display)
3) Pembidik Optik TTI
Dalam
Media Penyimpanan Foto, Kamera analog (kamera biasa) menggunakan lensa
untuk mentransfer hasil foto ke dalam negative film dari cahaya yang
ditangkap.Negative film ini merupakan media penyimpannya, dan sangat
sensitif terhadap cahaya. Sedangkan pada kamera digital perekam gambar
menggunakan sensor CCD(Charge Coupled Device) atau CMOS (Complemetary
Metal Oxidane Silicon) yang kemudian hasilnya direkam dalam format
digital ke dalam media penyimpanan digital semacam Compact Flash, Secure
Digital, Memory Stick, dsb. Karena hasil disimpan dalam format digital
akan memudahkan untuk ditransfer ke pengolah foto digital semacam
komputer, untuk keperluan editing berupa perubahan pada warna,
ketajaman, kecerahan dan latar belakang objek.
Cara Kerja Kamera Digital
Pada saat kita menekan tombol shutter, maka di dalam kamera terjadi tahapan-tahapan untuk memproses gambar.
Berikut adalah gambaran tentang proses tersebut :
Berikut adalah gambaran tentang proses tersebut :
1. Lensa
menangkap gambar, lalu diteruskan ke bagian panel penangkap gambar.
Penangkap gambar atau biasa disebut sensor yang berfungsi sebagai view
finder, mengirimkan gambar ke LCD. Sementara pada kamera DSLR, gambar
juga dilewatkan ke cermin pantul yang merefleksikan gambar ke jendela
intip (eye finder)
2. Gambar
yang ditangkap oleh lensa, dilewatkan pada filter warna yang kemudian
akan ditangkap oleh sensor gambar. Jarak antara lensa dan sensor ini
dikenal dengan istilah focal length, jarak ini pula yang akan menjadi
faktor penggali pada lensa.
3. Tugas
Sensor adalah merubah sinyal analog (gambar yang ditangkap oleh lensa)
menjadi sinyal listrik. Pada Sensor ini terdapat jutaan titik sensor
yang dikenal dengan pixel. Jadi istilah pixel atau megapixel pada kamera
digital sebenarnya mengacu pada jumlah titik pada sensor ini. Semakin
banyak titik sensornya, maka akan semakin halus dan semakin tinggi
resolusi gambar yang dihasilkan.
4. Gambar
yang ditangkap oleh sensor diteruskan ke bagian pemrosesan gambar yang
tugasnya memproses semua data dari sensor menjadi data digital berupa
file format gambar, serta melakukan proses kompresi sesuai format gambar
yang dipilih (RAW, JPEG dan sebagainya). Di bagian ini selain chipset
yang berperan, software (firmware) dari kamera yang bersangkutan juga
menentukan hasil akhir gambar. Kedua bagian inilah yang akan menentukan
karakter dari kamera digital tersebut. Itulah sebabnya, setiap merek
kamera memiliki software dan chipset sendiri-sendiri pada kamera mereka.
5. Proses
yang terakhir adalah mengirimkan hasil file gambar dalam format
yangdipilih ke bagian penyimpanan (storage) atau memory card. Biasanya,
memory card berupa SD, CF dan sebagainya.
Tahapan
selanjutnya adalah proses yang dilakukan di luar kamera. Namun pada
kamera digital moderen, masih menyediakan opsi pencetakan langsung yang
disebut PictBridge, ExifPrint dan sebagainya.
SUMBER :· http://blog.politekniktelkom.ac.id/30110436/2013/01/18/cara-kerja-kamera-analog-dan-digital/
Kesimpulan :
PERBEDAAN TEKNOLOGI BERBASIS ANALOG DAN DIGITAL
Perbedaan analog dan digital terdapat
pada bagaimana penyimpanan data dan bagaimana proses penyebarannya.
Dalam penyebarannya, analog disebarkan lewat gelombang elektromagnetik
yang kontinu serta banyak dipengaruhi oleh noise atau derau. Sementara
teknologi basis digital akan menyederhanakan datanya, sehingga data akan
menjadi lebih mudah untuk disebarkan tanpa banyak mendapat pengaruh
noise atau derau yag mengganggu kualitas data yang disebarkan.
Contoh
yang mudah dapat kita lihat pada media musik yang biasa kita gunakan
pada zaman dulu dan dibandingkan dengan media yang kita gunakan
sekarang.
Dulu
kita menggunakan kaset dengan pita sebagai media untuk menyimpan musik
agar kita dapat memutarnya kembali. Kaset pita merupakan teknologi
analog. Lain dengan sekarang dimana kita lebih suka menyimpan musik dan
mendengarkannya dari mp3 player, laptop, handphone, ipod, dan lain
sebagainya, yang merupakan bentuk teknologi berbasis digital.
Ketika
kita ingin menyalin suara yang terdapat pada kaset dengan pita,
kualitasnya tentu akan sangat dipengaruhi oleh banyak hal, mulai dari
alat perekam yang digunakan, hingga dapat pula dipengaruhi oleh berapa
kali kita menggandakan suara yang terdapat pada pita kaset tersebut.
Semakin sering kita menggandakan, maka kualitas suara akan semakin buruk
pula karena banyak noise yang mempengaruhinya.
Berbeda halnya ketika kita ingin menggandakan data dari media digital, misalnya
mp3 player, atau yang lainnya. Seberapa banyaknya kita menggandakan,
maka tidak akan menjadi masalah karena sistem digital yang digunakan
tidak sensitif terhadap derau. Sehingga hasil penggandaan tetap akan
sama kualitasnya dengan data yang asli.
BYE...!!!
@ReskyMaulana_ (Resky Maulana , SMPN 17 Kota Tangerang, Kelas IX.D #Praktek TIK )
BYE...!!!
@ReskyMaulana_ (Resky Maulana , SMPN 17 Kota Tangerang, Kelas IX.D #Praktek TIK )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar